![]() |
devianart.com |
Ada sebuah ungkapan konyol dari salah satu teman ayas, anak muda sekarang sangat berbeda dengan anak muda jaman dahulu. Karena anak muda jaman dahulu sekarang sudah (berusia) tua. Ya secara fisik, tentu iya. Akan tetapi ayas amat yakin bahwa semangat pemuda tak pernah jadi tua, semua orang pernah jadi bayi jadi secara otomatis pernah jadi pemuda. Pemuda tidak pernah diterjemahkan secara gamblang sebagaimana deskripsi remaja menurut ukuran usia. Kata Pemuda lebih mendekati deskripsi sifat, semangat, dan ciri non fisiknya. Sebuah ungkapan arab menjelaskan bahwa pemuda adalah yang berani karena mengatakan atas nama dirinya bukan yang bersembunyi dibawah nama bapaknya.
Agresif, salah satu ciri khas pemuda. Agresif dalam mengekspresikan segala sesuatu yang ada dalam otak dan hatinya, jiwa yang selalu bereksperimen dengan intuisinya dalam memandang suatu masalah. Usia raga bukanlah sebuah halangan bagi pemuda untuk terus menjadi pabrik mimpi hingga mimpi itu berevolusi menjadi sesuatu yang revolusioner. Negara menjadi besar dapat dilihat dari seberapa besar nyali pemudanya untuk merajut mimpi dengan perjuangannya. Bukan pemuda yang hanya mampu memimpin orasi kosong yang diharapkan bangsa dan negara ini, akan tetapi yang punya mimpi sederhana dan berusaha mewujudkan mimpinya itu. Agresifitas dalam setiap perilaku pemuda tidak jarang mampu merobohkan status Quo yang dianggap basi dan stagnan. Sudah berapa negara di dunia ini yang menemukan lompatan sejarahnya kembali setelah diawali gerakan pemudanya.
Masyarakat bangsa ini sudah terlalu lelah mencari kebenaran karena yang mereka dapatkan di lembaga kebenaran hanyalah pembenaran atas nama yang- berkuasa bukan atas nama Yang Maha Kuasa. Naiknya jumlah pemilih golput pada saat Pemilu, merupakan bukti dan akibat dari ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah. Lepas dari carut marutnya politik perut penguasa, masyarakat Indonesia mengalihkan perhatiannya pada hiburan yang disebut dengan sepak bola yang buntutnya-pun bubrah tanpa arah dan tentu sangat tidak menghibur.
Pemuda itu tak pernah tua dan tidak akan pernah mati, tinggal bagaimana kita menggugah sisi kepemudaan pada jiwa masing-masing. Seandainya para pemimpin kita mau menggunakan semangat pemudanya tentu nasib bangsa ini akan lebih baik, seandainya semua warga bangsa ini berjiwa pemuda tentu tidak akan lahir generasi cengeng produk binaan sinetron. Seandainya.
0 komentar:
Posting Komentar